Mimpi
dan Bimbang Menurut Filsafat
Filsafat
disebut ibu dari ilmu pengetahuan karena objek dari filsafat adalah semua yang
ada dan mungkin ada. Ada 1001 macam mimpi, objeknya sama yakni satu mimpi, tapi
metodenya berdimensi. Baik objek maupun metodenya berdimensi, maka penting
pemahaman mengenai epistomologi, epistomologi adalah dunia metode dan
pendekatan. Genetik epistomologi yakni mempelajari mimpi berdasarkan kerja
otak. Otal dipelajari strukturnya, cara kerjanya, responnya dan semua hal
dipelajari. Misalnya kalau sedang sedih otaknya seperti apa, kalau sedang susah
seperti apa, dan seterusnya. Berbagaimacam karakteristik otak todak ada yang
menjamin bahwa semua itu benar, semua hanya hypotetikal saja yakni berdasarkan
penelitian-penelitian saja.
Kita
masing-masing memiliki eksperimen dan pengalaman masing-masing mengenai mimpi. Ilham
merupakan pencerahan sekonyong-konyong yakni jelas secara tiba-tiba. Mimpi
sering muncul fenomenanya daripada sekedar ruh. Ruh dilihat dari sisi konsep
merupakan pikiran kita, pikiran manusia untuk menggambarkan antara orang hidup
dan orang yang meninggal ini menurut filsafat. Berbagai jenis macam pengalaman
manusia (de javu), misalkan pernah bermimpi melihat tempat atau sesuatu hal
didatangi atau ditemui saat ini dalam kehidupan nyata. Hal ini merupakan wahana
untuk mensyukuri nikmat dari segi spiritual atau kesempatan untuk mencari
pengetahuan jika dilihat dari segi filsafat. Interaksi antara pengalaman yang
asalnya dari bawah dan logika yang asalnya dari atas. Misalnya sebelum ke
parangtritis dibayangkan terlebih dahulu, tapi lama kelamaan hilang karena intensitas
pergi kesana.
Bimbang
dapat dibagi dua yakni bimbang didalam pikiran dan bimbang didalam hati.
Bimbang adalah awal dari pengetahuan, tapi jangan ada bimbang dalam hati
walaupun cuma satu. Pribadi yang tangguh adalah pribadi yang selalu berikhtiar
menggapai harmoni. Bumi merupakan pribadi yang tangguh, karena bumi berikhtiar,
bimi berputar pada porosnya dan berevolusi terhadap matahari. Hal ini supaya
manusia mengikuti atau meniru metode hidup alam semesta. Semua benda alam
memiliki watak dan sifat. Pribadi yang tangguh adalah pribadi yang berikhtiar,
yang dinamis, dan fleksibel (lentur) sesuai dengan konteksnya dan kreatif tidak
berhenti mencari cara sesuai denagn metode. Pribadi yang teguh adalah pribadi
yang berhermeneutika, yang dalam hidupnya menggunakan metode-metode hidup, ciri-ciri
metode hidup akan menghasilkan sifat-sifat yang sehat. Prbadi yang tangguh itu
tidak berhenti tapi selalu berjalan, seperti halnya waktu yang berjalan,
sesuatu yang berhenti adalah melawan kodrat, jadi apabila manusia berhenti
belajar adalah tidak sehat, tidak harmonidan tidak bahagia.
Hakekat
membedakan orang yang satu dengan yang lain berdimensi. Setiap yang ada dan
yang tidak ada pada dirimu berpotensi untuk membedakan apa yang ada dan tidak
ada pada diriku. Salah satu dilihat dari sisi potensi, mulai dari bentuk
material, bentuk formalnya, normatifnya sampai dengan spiritualnya.
Berpikir
biasa adalah berpikir orang awam (common sense) tidak sistematis,pola
dalamberpikir biasa tidak memiliki pola serta perckapan pada tingkat satu, dan
bahasa yang paling mudah dipahami dan elegi merupakan commen sense.Berpikir
ilmiah yang membedakan adalah objek dan metodenya memiliki pola yang diperkuat
oleh logika dan epiden. Berpikir filsafat merangkum semua metode yang ada dan berpikir
filsafat merupakan filsafat ilmu atau epistomologi, tidak lepas dari
sumber-sumber ilmu pengetahuan, potensinya untuk berbicara menggali tingkat 3,
4 dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar