Cari Blog Ini

Minggu, 23 September 2012

Mimpi dan Bimbang Menurut Filsafat


Mimpi dan Bimbang Menurut Filsafat
Filsafat disebut ibu dari ilmu pengetahuan karena objek dari filsafat adalah semua yang ada dan mungkin ada. Ada 1001 macam mimpi, objeknya sama yakni satu mimpi, tapi metodenya berdimensi. Baik objek maupun metodenya berdimensi, maka penting pemahaman mengenai epistomologi, epistomologi adalah dunia metode dan pendekatan. Genetik epistomologi yakni mempelajari mimpi berdasarkan kerja otak. Otal dipelajari strukturnya, cara kerjanya, responnya dan semua hal dipelajari. Misalnya kalau sedang sedih otaknya seperti apa, kalau sedang susah seperti apa, dan seterusnya. Berbagaimacam karakteristik otak todak ada yang menjamin bahwa semua itu benar, semua hanya hypotetikal saja yakni berdasarkan penelitian-penelitian saja.
Kita masing-masing memiliki eksperimen dan pengalaman masing-masing mengenai mimpi. Ilham merupakan pencerahan sekonyong-konyong yakni jelas secara tiba-tiba. Mimpi sering muncul fenomenanya daripada sekedar ruh. Ruh dilihat dari sisi konsep merupakan pikiran kita, pikiran manusia untuk menggambarkan antara orang hidup dan orang yang meninggal ini menurut filsafat. Berbagai jenis macam pengalaman manusia (de javu), misalkan pernah bermimpi melihat tempat atau sesuatu hal didatangi atau ditemui saat ini dalam kehidupan nyata. Hal ini merupakan wahana untuk mensyukuri nikmat dari segi spiritual atau kesempatan untuk mencari pengetahuan jika dilihat dari segi filsafat. Interaksi antara pengalaman yang asalnya dari bawah dan logika yang asalnya dari atas. Misalnya sebelum ke parangtritis dibayangkan terlebih dahulu, tapi lama kelamaan hilang karena intensitas pergi kesana.
Bimbang dapat dibagi dua yakni bimbang didalam pikiran dan bimbang didalam hati. Bimbang adalah awal dari pengetahuan, tapi jangan ada bimbang dalam hati walaupun cuma satu. Pribadi yang tangguh adalah pribadi yang selalu berikhtiar menggapai harmoni. Bumi merupakan pribadi yang tangguh, karena bumi berikhtiar, bimi berputar pada porosnya dan berevolusi terhadap matahari. Hal ini supaya manusia mengikuti atau meniru metode hidup alam semesta. Semua benda alam memiliki watak dan sifat. Pribadi yang tangguh adalah pribadi yang berikhtiar, yang dinamis, dan fleksibel (lentur) sesuai dengan konteksnya dan kreatif tidak berhenti mencari cara sesuai denagn metode. Pribadi yang teguh adalah pribadi yang berhermeneutika, yang dalam hidupnya menggunakan metode-metode hidup, ciri-ciri metode hidup akan menghasilkan sifat-sifat yang sehat. Prbadi yang tangguh itu tidak berhenti tapi selalu berjalan, seperti halnya waktu yang berjalan, sesuatu yang berhenti adalah melawan kodrat, jadi apabila manusia berhenti belajar adalah tidak sehat, tidak harmonidan tidak bahagia.
Hakekat membedakan orang yang satu dengan yang lain berdimensi. Setiap yang ada dan yang tidak ada pada dirimu berpotensi untuk membedakan apa yang ada dan tidak ada pada diriku. Salah satu dilihat dari sisi potensi, mulai dari bentuk material, bentuk formalnya, normatifnya sampai dengan spiritualnya.
Berpikir biasa adalah berpikir orang awam (common sense) tidak sistematis,pola dalamberpikir biasa tidak memiliki pola serta perckapan pada tingkat satu, dan bahasa yang paling mudah dipahami dan elegi merupakan commen sense.Berpikir ilmiah yang membedakan adalah objek dan metodenya memiliki pola yang diperkuat oleh logika dan epiden. Berpikir filsafat merangkum semua metode yang ada dan berpikir filsafat merupakan filsafat ilmu atau epistomologi, tidak lepas dari sumber-sumber ilmu pengetahuan, potensinya untuk berbicara menggali tingkat 3, 4 dan seterusnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar