Cari Blog Ini

Sabtu, 15 September 2012

Jawaban dari Pertanyaan Seputar Filsafat



Filsafat itu tergantung dari objek dan metodenya, objek itu apa yang dipikirkan sedangkan metodenya bagaimana memikirkan, sehingga orang yang tahu bahwa orang itu dalam berfilsafat telah memasuki ranah spiritual adalah orang dewasa yang berpengalaman yang memiliki spritualitas berpikir semuanya, misalnya kalau muslim apabila keislamannya berusaha terus–menerus ditingkatkan contohnya dengan mengetahui ciri-ciri keislamannya.
Dari sisi filsafat segala sesuatu memiliki dimensi, jadi lupa juga berdimensi. Dimensinya dalah dimensi ruang dan waktu. Manfaat lupa misalnya saja ketika mengalami hal-hal atau peristiwa yang sedih, ingin dilupakan. Orang yang tidak lupa adalah diriku yang memikirkannya sedangkan orang yang lupa adalah dirimu yang tidak memikirkannya, maka hidup ini sebagian besar adalah kelupaan. Maka lupa dalam filsafat adalah pilihan di bawah sadar untuk tidak memikirkannya atau tidak memperhatikannya, hal ini penting sekali karena manusia didalam hidupnya melakukan reduksi. Lupa adalah sebagian dari diri kita, yang kita pikirkan adalah lebih sedikit dengan apa yang kita miliki.
Dalam berfilsafat benar atau salah juga memiki dimensi, bertinggkat-tingkatan dan bermacam-macam. Ada benar didalam pikiran, ada yang benar di dalam penglihatan namun benar yang dilihat belum tentu benar dalam penglihatan karena belum tentu sinkron. Dalam filsafat ada benar absolut yakni benar secara spiritual dan benar material (benar sebab akibat).
Orang lain dalam diri kita adalah orang yang dikenal serta orang yang berada disekeliling kita atau dalam filsafat orang lain dalam diri kita adalah orang yang dipikirkan. Pikiran itu terbatas, pikiran yang tidak terbatas adalah Tuhan.
Hermeneutika tidak cukup hanya dipelajari, tetapi dilaksanakan. Hermenutika ninti sarinya adalah menerjemahkan dalam semua hal. Jawaban yang benar atau salah tergantung dimensinya, karena benda-benda dimensi dan salah dan benar sangat bergantung dengan konteks ruang dan waktu. Salah dan benar yang bersifat umum atau universial yang disebut monotisme, maka kebenaran yang berlaku umum adalah kebenaran spiritual. Semakin universal atau semakin umum maka kebenarannya adalah kebenaran absolut, tetapi apabila berada dipikiran manusia maka kebenarannya masih bersifat relatif. Orang-orang yang selalu bersifat absolut dalam sejarahnya akan selalu gagal.
Metode lain dalam filsafat antara lain menulis, membaca, bertanya, semua itu merupakan bagian dari unsur menerjemahkan (hermeneutika). Filsafat yunani kuno dijadikan acuan karena ada dokumennya, secara substansi yunani kuno merupakan bangsa yang pertama kali merubah mitos menjadi logos. Musuh dalam berfilsafat adalah mitos yaitu sesuatu yang sudah dianggap jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar