Cari Blog Ini

Senin, 22 Februari 2016

KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI SEGI KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA

Kata kunci: kesulitan belajar matematika, kemampuan koneksi matematika.

Proses belajar mengajar bukan sekedar memberi tahu kemudian diingat. Pada praktisnya, pendidik memang dapat memberi tahu apa saja yang ingin diketahui oleh peserta didik dengan cepat, namun peserta didik pun dapat melupakan apa yang dia ketahui tersebut lebih cepat lagi. Hal tersebut bukanlah proses belajar mengajar yang diharapkan.
Dalam belajar tentunya dapat ditemukan kesulitan. Kesulitan belajar adalah hambatan atau masalah yang dihadapi seseorang siswa atau sekelompok siswa dalam belajar yang disebabkan oleh suatu hal yang datang dari dalam maupun luar siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika pada umumnya terletak pada kurangnya pemahaman konsep dan prinsip dalam matematika. Konsep dan prinsip matematika dapat pula dihubungkan pada kemampuan siswa tersebut dari segi kemampuan koneksi matematikanya.
Kemampuan koneksi matematik merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan dalam diri siswa. Kemampuan koneksi yang baik dapat membantu proses pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran. Mata pelajaran matematika terdiri dari berbagai topik yang saling berkaitan satu sama lain. Keterkaitan tersebut tidak hanya antar topik dalam matematika, tetapi terdapat juga keterkaitan antara matematika dengan disiplin ilmu lain dan dengan kehidupan sehari-hari.  Peserta didik yang kemampuan koneksi matematiknya tergolong rendah, diberatkan dengan pemahaman konsep matematika yang begitu banyak.

Tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam setiap kelas heterogen hampir selalu ditemui peserta didik yang kemampuannya berada di bawah peserta didik lainnya. Pada dasarnya kemampuan ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yang secara umum dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal pada masing-masing peserta didik. Peserta didik di dalam kelas heterogen dari segi bahasa, gender, kebiasaan, lingkungan social, kemampuan awal, dan sebagainya. Sudah selayaknya pendidik memikirkan hal tersebut agar proses belajar mengajar berlangsung secara maksimal untuk setiap peserta didik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar